Oleh: Eben Manurung
Kabupaten Serang Berkomitmen Melestarikan Warisan Budaya dengan Pelatihan Membatik bagi Warga Lokal
Di balik gemerlapnya perkotaan, di Kabupaten Serang terdapat kekayaan budaya yang masih dijaga dengan cermat. Di sinilah sebuah komitmen kuat untuk melestarikan warisan nenek moyang terus diperjuangkan. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah melalui pelatihan membatik bagi puluhan warga setempat.
Tahun demi tahun, pemerintah setempat bekerja sama dengan Rumah Batik Komar dari Bandung, Jawa Barat, untuk menyelenggarakan program pelatihan ini. Tatu, seorang pejabat penting di Kabupaten Serang, dengan bangga menyatakan bahwa upaya ini telah berjalan selama tiga tahun berturut-turut.
Setiap detail dalam program pelatihan ini dipikirkan dengan matang. Mulai dari tingkatan dasar, menengah, hingga tingkat rumit, para peserta diajarkan dengan penuh kesabaran dan ketelitian. Harapannya, ke depan, keterampilan mereka dalam membatik akan semakin terasah dan menghasilkan karya-karya yang memukau.
Selama pelatihan, para peserta tidak hanya belajar teknik membatik, tetapi juga diperkenalkan pada kekayaan motif-motif khas Kabupaten Serang. Melalui kolaborasi dengan Rumah Batik Komar, telah diciptakan 12 motif batik yang terinspirasi dari seni budaya dan kearifan lokal. Motif-motif tersebut, seperti Bandung Pamarayan & Padi, Gandaria, dan Gerabah Bumijaya, menjadi identitas tersendiri bagi kabupaten ini.
Namun, upaya ini tidak hanya sekadar menjaga tradisi. Tatu menyadari bahwa pengembangan batik juga dapat menjadi sumber penghasilan ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan perekonomian masyarakat dapat terangkat, sekaligus mempertahankan keaslian budaya Indonesia.
Di tahun ini, 20 warga dari berbagai kecamatan telah mengikuti pelatihan di Rumah Batik Komar. Harapannya, pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan dapat disebarluaskan ke masyarakat lainnya. Meskipun tantangan dalam pembuatan batik tidaklah mudah, dengan tekad yang kuat, semua bisa terwujud.
Sementara itu, Komarudin Kudiya, pemilik Rumah Batik Komar dan Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), menyambut baik upaya ini. Dia yakin dengan dukungan penuh dari pemerintah setempat dan semangat dari masyarakat, perajin batik Kabupaten Serang dapat bersaing dengan yang lainnya di tingkat nasional, dan bahkan menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi.
Dalam cerita ini, tergambarlah sebuah kisah tentang bagaimana kekayaan budaya lokal dipelihara dan dikembangkan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Ini bukan hanya soal membatik, tetapi juga soal menjaga identitas dan menghargai warisan nenek moyang yang telah ditinggalkan.