Tapsel,Javanewsonline.co.id-Persoalan stunting merupakan implementasi visi Kabupaten Tapanuli Selatan yakni, “Tapsel Yang Maju Berbasis Sumber Daya Manusia Pembangun Yang Unggul, Sehat, Cerdas dan Sejahtera”.
Bupati Tapsel H Dolly Pasaribu selalu gencar dalam memberikan perhatian untuk tumbuh kembang balita dengan membagikan makanan tambahan di Puskesmas. Kali ini Dolly mengunjungi dua puskesmas di Kecamatan Angkola Barat dan Marancar pada Jumat (3/3).
“Mari lihat stunting dari perspektif lain, bahwa anak-anak yang diduga penderita adalah anak-anak yang harus kita selamatkan, dan kita beri perhatian lebih. Oleh karena itu kami mengimbau kepada orang tua untuk memberi perhatian ekstra lebih sejak dalam kandungan 1000 hari kehidupan,” harap Dolly.
Tak cukup sampai di sana, untuk perkembangan organ, otot dan otak kita ingatkan juga kepada para orang tua, bahwa umur balita kurang dari 59 bulan agar diberikan perhatian super ekstra dengan memberikan gizi yang cukup. “Masa-masa emas ini merupakan masa penting dan krusial yang mempengaruhi masa depan anak dan keluarga,” ujar Dolly.
Selain pemberian makanan tambahan, Bupati Dolly mengajak para orang tua agar membawa anak mereka secara rutin ke Posyandu, mereka perlu memeriksa kesehatan anak secara rutin. Dalam kesempatan itu, para orang tua juga diajarkan kiat-kiat agar anaknya terhindar dari stunting.
“Mulai dari kehamilan, melahirkan, bayi berumur 0 sampai 59 bulan, juga di fase-fase selanjutnya, pola gizi dan pola asuh yang diberikan kepada anak disesuaikan, dan hal itulah kita berikan pemahaman kepada para orang tua,” ungkapnya.
Disamping itu, kata Dolly, sangat penting para orang tua untuk mengetahui 4 faktor yang menyebabkan terjadinya stunting, menurut laporan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2017.
Adapun 4 faktor tersebut, pertama, kurangnya pengetahuan gizi yang baik saat hamil dan melahirkan, kedua, pelayanan pemeriksaan kehamilan yang kurang berkualitas, ketiga, akses makanan bergizi yang kurang dan keempat, kurangnya akses air bersih serta sanitasi yang dapat mempengaruhi impeksibel ulang pada perkembangan anak, terang Dolly.
Usai mendengar penjelasan Bupati, salah seorang ibu warga Angkola Barat Megawati menuturkan rasa senangnya, selain makanan tambahan yang ia peroleh juga pengetahuan tentang pencegahan stunting.
“Terima kasih kami ucapkan pada Pak Bupati, selain anak saya mendapat makanan tambahan dan pelayanan Posyandu, tadi kami juga dikasih pemaparan tentang pola gizi yang baik pada anak,” tuturnya.
Sama halnya Arifin seorang ayah warga Marancar mengungkapkan bahwa selama ini, apa yang ia lakukan pada gizi anaknya terbilang jauh dari kata sehat, menurutnya hal tersebut mungkin biasa saja.
“Setelah dipaparkan Pak Bupati, saya paham akan pentingnya menjaga gizi anak, kedepan saya akan lebih memperhatikan perkembangan anak saya terutama pola makanannya dan pola asuhnya,” ungkapnya.
Selain pemberikan makanan tambahan, Bupati Dolly bagikan beberapa lembar Kartu Keluarga (KK) Akta Kelahiran (AK), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada warga yang sudah selesai perekaman lewat pelayanan Disdukcapil di Kantor Camat mereka.
Sintia Defi Hasibuan salah seorang warga Kecamatan Marancar yang ikut perekam KTP mengapresiasi atas kemudahan yang ia rasakan saat pengurusan KTP nya.
“Kebetulan saya pertama kali rekaman, sekarang tidak mesti ke kantor Bupati, tapi di Kecamatan pun sudah ada, bahkan kabarnya sudah sistem online. Terima kasih pada Pak Bupati Dolly yang memberikan kemudahan bagi kami,” ungkap Sintia.
Turut hadir Kadis PP&KB, Kadis Kesehatan, Ka Bappeda, Kadis Dukcapil, Kadis Sosial, Kabid Pembinaan SD, Sekretaris Perdagangan dan Koperasi UKM, Camat Angkola Barat dan Marancar serta Kapus Angkola Barat dan Marancar. (Sukarsih)