Keerom – Javanewsonline.co.id | Di tengah gemerlap masa kini, sebuah cerita yang penuh makna tentang sejarah dan masa depan terukir di tanah Arso I, Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Di sana, Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom berencana membangun sebuah tugu transmigrasi yang akan menjadi tanda kebanggaan dan penghormatan terhadap jejak-jejak perjuangan yang telah terjadi.

Bupati Keerom, Pieter Gusbager, dengan penuh semangat dan rasa hormat terhadap sejarah, mengungkapkan visinya. Ia melihat kebutuhan mendesak untuk mendirikan tugu transmigrasi di Arso I, sebuah lokasi yang memiliki tempat istimewa dalam sejarah transmigrasi di Kabupaten Keerom. Arso I adalah tempat di mana perjalanan transmigrasi dimulai, di mana mimpi-mimpi baru mulai mengakar dan harapan-harapan baru ditanamkan.

Dalam sebuah upacara yang akan datang pada bulan Desember, Bupati Gusbager berencana merayakan Hari Bhakti Transmigrasi dengan penuh kebanggaan. Salah satu sorotan utama dari perayaan tersebut adalah pembangunan tugu transmigrasi. Arso I, dengan segala warisannya, adalah kampung tua yang telah dicatat dalam lembaran sejarah. Oleh karena itu, tugas kita adalah merawat dan membangun kampung ini dengan segala kemegahannya.

Dengan tulus, Bupati Gusbager mengungkapkan keyakinannya bahwa Arso I harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Sebuah tugu transmigrasi yang megah akan menjadi saksi bisu peradaban yang berkembang pesat di wilayah Kabupaten Keerom. Dengan bangga, mereka akan memperingati akar-akar transmigrasi yang mengubah lahan tandus menjadi tempat yang subur dan penuh harapan. Di bawah langit biru Kabupaten Keerom, tugu transmigrasi akan berdiri sebagai simbol keberanian, ketekunan, dan tekad untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Sebuah masa depan di mana sejarah dan inovasi, kekuatan dan tekad, menjadi satu, menciptakan jejak-jejak yang tak terhapuskan dalam perjalanan transmigrasi menuju Arso I. (Pam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *