Oleh: Erizal

Pada tahun 1973, sebuah perusahaan pengolahan pulp and paper mengukir awalnya di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Kabupaten Pelalawan. Seiring waktu, perusahaan ini bukan sekadar menyaksikan perjalanan sejarah, tetapi juga menjadi bagian integral dari perkembangan industri di tanah air.

Dalam perjalanan panjangnya, perusahaan ini bukan hanya menorehkan cerita tentang pengolahan pulp and paper, tetapi juga menjadi bagian dari semangat kelompok besar yang memayungi – Royal Golden Eagle (RGE) Group.

Pendiri utamanya, Sukanto Tanoto, memberikan warna dan visi yang membentuk fondasi kokoh, tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga untuk industri secara keseluruhan.

Dari sorotan sejarah ini, kita dapat melihat bagaimana perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang, menyesuaikan diri dengan dinamika zaman, dan menciptakan jejak yang tak terhapuskan di Kabupaten Pelalawan.

Mari kita merunut perjalanan perusahaan ini, dari titik kelahirannya hingga menjadi pionir industri pulp and paper yang tidak hanya berdiri di atas fondasi bisnis yang kokoh, tetapi juga prinsip-prinsip keberlanjutan yang semakin penting.

Perusahaan pengolahan Pulp and Paper, yang merupakan bagian dari Royal Golden Eagle (RGE) Group, menarik perhatian dalam konteks lingkungan. Sejak didirikan pada tahun 1973, perusahaan ini telah menjadi aktor kunci dalam industri dan wilayah tempatnya beroperasi, termasuk Kabupaten Pelalawan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari sudut pandang lingkungan:

Mendeskripsikan dampak aktivitas pengolahan pulp and paper terhadap lingkungan setempat dan wilayah sekitarnya. Menyoroti upaya perusahaan dalam mengelola limbah, penggunaan air, dan pengurangan jejak karbon.

Menyampaikan langkah-langkah konkret yang diambil perusahaan untuk konservasi sumber daya alam, khususnya kayu sebagai bahan baku utama. Menyoroti kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan yang diterapkan.

Menjelaskan inovasi dan teknologi yang diterapkan perusahaan untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Menyoroti investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan proyek inovatif yang mendukung keberlanjutan.

Mendeskripsikan keterlibatan perusahaan dalam kerjasama dengan pemerintah dan organisasi lingkungan untuk mematuhi regulasi dan standar lingkungan. Menyoroti proyek-proyek bersama yang bertujuan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Menyoroti upaya perusahaan dalam rehabilitasi dan restorasi lingkungan setelah aktivitas pengolahan.

Menjelaskan program penanaman kembali dan penghijauan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan. Menjelaskan program pendidikan dan kesadaran lingkungan yang dilakukan perusahaan untuk melibatkan komunitas setempat. Menyoroti upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi dan pelestarian lingkungan.

Menyajikan sertifikasi lingkungan yang telah diperoleh perusahaan dan bagaimana itu mencerminkan komitmen pada praktik bisnis berkelanjutan. Menyoroti langkah-langkah menuju keberlanjutan dalam jangka panjang.

Dengan memfokuskan pada sudut pandang lingkungan, informasi yang disampaikan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan upaya mereka dalam menjaga ekosistem setempat.

Dalam konteks komitmen kebijakan, RGE Group, APRIL Group, dan RAPP menunjukkan keseriusan mereka dalam merancang dan mengimplementasikan kerangka konsep dan asas yang menjadi panduan dasar rencana di berbagai sektor bisnis, termasuk industri pulp and paper.

Kebijakan yang mereka anut mencerminkan suatu rangkaian konsep yang mendukung pelaksanaan pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak di tengah dinamika lingkungan industri.

Dilansir dari elearning Menlhk, kebijakan diartikan sebagai suatu tindakan yang mengarah pada tujuan seseorang, kelompok, atau pemerintah, terutama terkait dengan hambatan-hambatan tertentu yang dihadapi.

Carl Friedrich menekankan bahwa kebijakan bukan hanya sekedar aturan atau hukum, melainkan sebuah upaya yang dilakukan untuk mencari peluang-peluang guna mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.

Pendapat Anderson (1979) menguatkan konsep ini dengan menyatakan bahwa kebijakan adalah arah tindakan yang ditetapkan oleh suatu actor atau sejumlah actor untuk mengatasi masalah atau persoalan tertentu.

Dengan demikian, komitmen kebijakan yang dipegang teguh oleh RGE Group, APRIL Group, dan RAPP tidak hanya sekadar peraturan formal, tetapi merupakan panduan konkret untuk menghadapi tantangan dan mencapai hasil yang diinginkan dalam industri mereka.

Komitmen ini juga mencerminkan peran penting perusahaan-perusahaan ini dalam mempertahankan keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan, sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang semakin krusial di era ini. Dengan mengadopsi kebijakan yang bersifat proaktif dan adaptif, mereka dapat menjawab dinamika lingkungan dengan solusi yang berkelanjutan dan mendukung visi mereka untuk menciptakan dampak positif dalam industri dan masyarakat secara lebih luas.

Konsep kebijakan yang diusung oleh RGE Group, APRIL Group, dan RAPP menciptakan atmosfer emosional yang penuh semangat dan komitmen. Terlihat jelas bahwa pandangan ini bukan hanya sebuah dokumen formal, melainkan sebuah perencanaan teliti yang melibatkan aktor-aktor dalam sistem politik. Ekspresi ini dapat diibaratkan sebagai fondasi kokoh yang dibangun dengan penuh perhitungan, bukan semata-mata sebagai reaksi spontan terhadap keadaan.

Dalam merangkai kebijakan, tergambar betapa setiap tindakan memiliki maksud dan tujuan yang mendalam, melebihi sekadar kejadian acak. Ini menciptakan suatu keterkaitan yang erat dengan berbagai kebijakan lain dalam masyarakat, seperti jalinan benang halus yang menghubungkan satu kebijakan dengan yang lain, menciptakan suatu web keputusan yang saling terkait.

Selain itu, pemahaman bahwa kebijakan adalah hasil nyata dari apa yang dilakukan oleh pemerintah, bukan sekadar keinginan belaka, memberikan dimensi keterikatan emosional yang kuat. Ini bisa digambarkan sebagai perasaan tanggung jawab yang mendalam, di mana tindakan nyata menjadi cermin dari komitmen yang tulus dalam mengatasi tantangan dan mencapai tujuan bersama.

Dalam konteks industri pulp and paper, kebijakan yang diadopsi oleh APRIL Group dan RAPP menjadi lebih kuat dan relevan dengan adanya Peraturan Presiden yang menegaskan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan penurunan emisi karbon.

Ekspresi emosional seperti determinasi dan semangat dapat digambarkan dalam usaha mereka untuk menciptakan energi hijau yang ramah lingkungan, mencerminkan kepedulian mendalam terhadap lingkungan di tengah pertumbuhan industri yang pesat.

Dengan mengarahkan tujuan menuju Green Energy pada tahun 2030, tergambar pula harapan dan visi masa depan yang lebih baik. Ini menciptakan suasana yang penuh harap dan aspirasi, seolah menjadi pendorong bagi APRIL Group dan RAPP untuk terus berkolaborasi dan bertransformasi, menjadi pionir dalam industri yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Clean Energy atau energi bersih, yang menciptakan udara bersih, Energi Hijau yang tidak membahayakan lingkungan, dan Renewable Energy yang dapat diisi kembali secara alami, seperti dari matahari dan angin, adalah konsep-konsep kunci yang telah menjadi landasan bagi komitmen berkelanjutan dari APRIL Group dan RAPP.

Kedua perusahaan ini terus berupaya memenuhi komitmennya dalam mewujudkan transformasi Green Energy dan Renewable Energy sebagai bagian dari pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dengan tujuan akhir menciptakan industri yang peduli terhadap lingkungan sekitar.

Tindakan nyata dilakukan oleh perusahaan industri pulp and paper ini, yang berkomitmen pada konsep Iklim Positif. Transformasi ini mencakup penurunan emisi karbon hingga 25 persen pada APRIL 2030.

APRIL Group dan RAPP berusaha mencapai Iklim Positif dengan mengadopsi berbagai transformasi dan pengetahuan ilmiah. Investasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu pilar utama untuk mencapai tujuan ini.

Melalui upaya ini, perusahaan berharap meningkatkan sistem operasional industri mereka, menjadikannya lebih bersih, dan ramah lingkungan.

Keberlanjutan inisiatif ini mencerminkan pandangan jangka panjang dan komitmen yang mendalam dari APRIL Group dan RAPP terhadap keberlanjutan lingkungan dan peran positif mereka dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara global. Dengan demikian, perusahaan ini tidak hanya menghadapi tantangan lingkungan saat ini, tetapi juga menciptakan dampak positif untuk masa depan yang lebih baik.

Komitmen yang diwujudkan oleh APRIL Group dan RAPP dalam mencapai Iklim Positif sangat konkret, mencakup beberapa aspek vital:

  1. Nol Emisi Bersih dari Pemanfaatan Lahan:
    • Tidak hanya sekadar komitmen, tetapi APRIL Group dan RAPP mewujudkan nol emisi bersih dari pemanfaatan lahan, menunjukkan langkah nyata untuk mengurangi dampak lingkungan.
  2. Penurunan Kadar Emisi Produk hingga 25 Persen:
    • Dengan fokus pada penurunan kadar emisi produk, perusahaan ini menunjukkan dedikasinya untuk menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

  1. Energi Terbarukan Mencapai 90 Persen di Pabrik:
    • Berkomitmen untuk mencapai tingkat 90 persen energi terbarukan di pabrik, APRIL Group dan RAPP menunjukkan peran aktif dalam mendukung sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.

  1. Kebutuhan Energi Operasional dari Sumber Terbarukan:
    • Sebanyak 50 persen kebutuhan energi untuk kegiatan operasional serat dipenuhi dari sumber-sumber terbarukan, menekankan upaya perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya secara bertanggung jawab.

Tidak hanya sebagai langkah internal, tetapi juga sebagai kontribusi pada tingkat nasional, APRIL Group dan RAPP memberikan dukungan yang berarti untuk membantu pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Dalam konferensi perubahan iklim di Sharm el-Sheikh, Mesir, Deputy Director of Sustainability and Stakeholder Engagement APRIL Group, Dian Novarina, menjelaskan komitmen tersebut. Mulai dari konservasi hulu, perlindungan keanekaragaman hayati, hingga kebijakan zero tolerance pada deforestasi, APRIL Group menunjukkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan.

Peralihan menggunakan bahan bakar terbarukan dan investasi pada teknologi sirkular di hilir menjadi bukti nyata perubahan yang diadopsi oleh APRIL Group. Melalui visi keberlanjutan APRIL2030, perusahaan ini berusaha mencapai iklim positif dengan menargetkan penggunaan 90 persen energi terbarukan. Saat ini, mereka telah berhasil mencapai 87 persen berdasarkan hasil audit.

Selain itu, APRIL Group juga berinvestasi dalam pembangkit listrik tenaga surya, menunjukkan keterlibatan dalam pengembangan sumber energi terbarukan. Tidak hanya berfokus pada produksi pulp dan kertas, perusahaan ini juga memberikan komitmen kuat terhadap perlindungan hutan dengan menjaga hutan restorasi dan konservasi di sekitar wilayah operasional mereka. Ini adalah langkah nyata yang tidak hanya memastikan kelangsungan bisnis mereka tetapi juga memberikan kontribusi positif pada lingkungan.

Deskripsi Infografis:

  1. Diagram Batang: Jumlah lahan gambut yang tergabung dalam program RER (150.693 ha) ditampilkan dengan batang grafik yang mencerminkan sebaran lokasi di Semenjang Kampar dan Pulau Padang.
  2. Icon Ekosistem: Gambar ikon ekosistem, seperti pohon atau hewan, digunakan untuk memvisualisasikan tujuan program RER yang fokus pada restorasi dan konservasi ekosistem.
  3. Panel Surya dan Pohon: Panel surya dan pohon digambarkan bersamaan untuk menyoroti komitmen terhadap Green Energy dan Renewable Energy, menciptakan hubungan visual antara program RER dan inisiatif energi terbarukan.

Visualisasi Sertifikat dan Kebijakan RGE Group, APRIL Group, dan RAPP

Deskripsi Visualisasi:

  1. Logo Sertifikat: Logo sertifikat ISO 9001:2000, ISO 14001, OHSAS 18001, dan PEFC ditampilkan untuk mencerminkan ketaatan perusahaan terhadap standar nasional dan internasional.
  2. Peta Lokasi: Peta lokasi lahan gambut yang tergabung dalam program RER dapat ditempatkan di samping sertifikat untuk memberikan konteks geografis terkait upaya restorasi.

Diagram Target dan Komitmen APRIL 2030

Deskripsi Diagram:

  1. Circles of Commitment: Lingkaran visual dengan ikon Climate Positive, Thriving Landscape, Inclusive Progress, dan Sustainable Growth mewakili empat komitmen APRIL 2030.
  2. Bullets with Targets: Target ambisius untuk masing-masing komitmen disajikan dalam bentuk bullet points untuk penekanan yang jelas.
  3. Visual Key Performance Indicators (KPIs): Grafik atau ikon yang mencerminkan indikator kinerja kunci (KPIs) dapat ditempatkan di sekitar diagram untuk memberikan gambaran visual tentang pencapaian target.

Dengan menerapkan teknik literasi visual, informasi kompleks dapat disampaikan secara lebih efektif dan menarik perhatian pemirsa terhadap aspek-aspek kunci dari pesan yang ingin disampaikan.

Sebagai penutup, Direktur RGE Anderson Tanoto dengan tegas menegaskan komitmen mendalam yang dimiliki oleh APRIL Group dan RAPP dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2030. Dalam visi bersama dengan pemangku kepentingan, perusahaan-perusahaan di bawah naungan Royal Golden Eagle (RGE) Group memimpin dengan kebijakan-kebijakan yang telah diimplementasikan dan menggambarkan transformasi pemahaman terhadap isu-isu nasional maupun global.

Dengan fokus pada Green Energy, Renewable Energy, dan keberlanjutan ekologis, APRIL Group dan RAPP tidak hanya mengadopsi perubahan-perubahan teknologi, tetapi juga menerapkan langkah-langkah nyata dalam restorasi ekosistem dan penurunan emisi karbon. Komitmen bersama ini menciptakan landasan kuat untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan mencapai tujuan Net Zero Emission 2030.

Dengan demikian, langkah-langkah berkelanjutan ini bukan hanya mencerminkan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, tetapi juga sebagai kontribusi yang signifikan terhadap perubahan positif dalam industri. Transformasi kebijakan ini menjadi cerminan dari kesadaran terhadap isu-isu global dan tekad untuk menciptakan dampak positif bagi masa depan yang berkelanjutan. ()

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *