Pelalawan — Java newsonline.co.id | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan melakukan pengambilan sampel air di Sungai Kampar setelah muncul fenomena ribuan ikan mengambang di wilayah Desa Sering, Jumat (14/11/2025). Langkah ini dilakukan untuk memastikan dugaan pencemaran serta menelusuri sumber penyebab kematian ikan dalam jumlah besar itu.

Tim gabungan dari Seksi Penegakan Hukum (Gakkum) DLH dan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan turun langsung ke lokasi dengan menggunakan speedboat desa sekitar pukul 10.50 WIB. Pengambilan sampel dilakukan di sejumlah titik, mulai dari perairan depan Desa Sering hingga kanal pembuangan limbah yang terhubung dengan fasilitas produksi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Asia Pacific Rayon (APR).

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Pelalawan, Bob Kurniawan, membenarkan bahwa pengambilan sampel dilakukan secara berlapis dari hulu ke hilir. “Ada beberapa titik yang kami ambil, termasuk di depan Desa Sering, outlet APR, dan outlet PT RAPP. Semua sampel akan diuji di laboratorium untuk melihat kesesuaian dengan baku mutu air sungai,” kata Bob.

Menurut Bob, hasil uji laboratorium diperkirakan baru akan keluar dalam dua hingga tiga minggu ke depan. “Setelah hasilnya keluar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup akan menyampaikan secara resmi kepada publik,” ujarnya.

DLH Pelalawan menyebutkan bahwa investigasi ini penting untuk memastikan kondisi kualitas air Sungai Kampar yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian warga, terutama terkait aktivitas industri di sekitarnya. Hasil uji laboratorium diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab fenomena kematian ikan secara massal tersebut. (Erizal)