Oleh: Usman
Dengan bimbingan manasik haji sebagai awalnya, perjalanan spiritual menuju Tanah Suci bukan hanya soal persiapan fisik, tetapi juga persiapan jiwa dan hati yang mendalam. Di Kabupaten Sambas, semangat untuk mengarungi perjalanan suci ini membara, menjadi bukti komitmen untuk mengukir jejak kebaikan dan keberkahan di tanah yang suci tersebut.
Di sebuah pagi yang sarat makna, Aula Utama Kantor Bupati Sambas menjadi saksi kehadiran Bupati H. Satono, Ssos I MH yang membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Sambas untuk tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi. Suasana haru dan semangat memenuhi ruangan ketika Bupati memulai sambutannya, memancarkan kegembiraan atas kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Islam untuk menunaikan ibadah haji.
Sebagaimana diungkapkan oleh Bupati Satono, menunaikan ibadah haji adalah dambaan setiap muslim, dan di tahun ini, kabupaten ini beruntung menjadi yang kedua terbanyak dalam pemberian kuota, dengan 323 orang calon jamaah haji dari total 2.519 orang se-Kalimantan Barat. Ini bukan hanya sebuah angka, tetapi sebuah berkah yang harus disyukuri bersama.
Dalam momen yang penuh keikhlasan ini, nama-nama calon jamaah haji tak lagi hanya sekadar daftar, tetapi mereka adalah wajah-wajah yang dipenuhi keinginan untuk melangkah menuju Tanah Suci. Mereka adalah saudara-saudara seiman yang siap menyongsong perjalanan suci tersebut dengan penuh pengabdian dan kebersamaan.
Di antara mereka, sosok Usman, mungkin adalah gambaran dari ribuan harapan yang tersimpan di setiap calon jamaah haji. Dengan hati penuh rindu dan semangat yang berkobar, Usman dan yang lainnya mengikuti setiap arahan, setiap nasihat, dalam upaya untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan mental.
Dalam detik-detik yang penuh berkah ini, terdapat harapan dan doa dari setiap lisan yang mengucapkannya, bahwa perjalanan mereka ke Tanah Suci akan dilimpahi keberkahan dan mendatangkan kedamaian serta kebahagiaan bagi mereka dan seluruh umat Islam. Dan di balik kesyukuran atas pemberian kuota yang melimpah, terdapat komitmen yang kuat untuk menjalani perjalanan suci ini dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab yang mendalam.
Sebuah perjalanan yang diawali dengan bimbingan manasik haji, sebuah tanda bahwa setiap langkah dalam ibadah ini tidak hanya butuh persiapan fisik, tetapi juga persiapan jiwa dan hati. Dan di Kabupaten Sambas, semangat untuk menyongsong perjalanan suci ini berkobar-kobar, siap mengukir jejak kebaikan dan keberkahan di tanah yang suci tersebut.