Karimun – Javanewsonline.co.id | Sebanyak 38 peserta pelatihan scaffolding dinyatakan lulus setelah mengikuti pelatihan yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Karimun bekerja sama dengan LPK PT Kiat Global Batam Sukses. Penutupan kegiatan berlangsung di Hotel 21 Coastal Area, Jumat (14/11/2025), dipimpin langsung oleh Kepala Disnaker Karimun, Ruffindy Alamsjah.
Seluruh peserta dinyatakan lulus oleh instruktur dari lembaga pelatihan tersebut. Menurut Ruffindy, capaian itu bukan hanya keberhasilan pelatihan, melainkan langkah awal bagi peserta memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Ini bukan sekadar selesai pelatihan, tetapi menjadi awal bagi mereka untuk menghadapi dunia kerja. Saya berpesan agar memahami tiga hal penting: keterampilan, pengalaman, dan attitude,” ujar Ruffindy.
Ia menegaskan bahwa sikap kerja tetap menjadi faktor utama yang menentukan diterima atau tidaknya seseorang di perusahaan. “Buat apa punya skill dan pengalaman yang baik jika tidak didukung attitude yang positif,” katanya.
Ruffindy juga mendorong para lulusan pelatihan untuk bergabung dengan Perkumpulan Scaffolding Kabupaten Karimun serta aktif memperbarui data di website Disnaker dan aplikasi Siapnari, tempat informasi lowongan kerja rutin dipublikasikan.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa jenis pelatihan yang digelar Disnaker setiap tahun selalu didasarkan pada kebutuhan pasar tenaga kerja di Kabupaten Karimun. Setiap perusahaan diminta mengisi formulir kebutuhan tenaga kerja untuk menjadi dasar penyusunan program pelatihan.
“Pelatihan ini kami adakan berdasarkan permintaan perusahaan. Setiap tahun kami inventarisasi kebutuhan tenaga kerja mereka, lalu kami sesuaikan dengan program pelatihan,” ujar Ruffindy.
Menutup keterangannya, Ruffindy berharap pada tahun 2026 jumlah pelatihan bisa diperbanyak. Menurut dia, banyak calon tenaga kerja muda Karimun membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di pasar kerja.
“Kami berharap anggaran bisa ditingkatkan agar lebih banyak anak-anak Karimun mengikuti pelatihan. Semua kembali pada kemampuan anggaran daerah, tapi komitmen meningkatkan kualitas SDM tetap menjadi prioritas,” ucapnya. (Hn)

