Bebas dari Bayang-bayang Kasus Tambang Pasir Laut

Takalar – Javanewsonline.co.id |  Di balik gemuruh kasus tambang pasir laut di Galesong, kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat lembaran baru dalam kisah hukum. Dua mantan kabid BPAD Takalar, Juharman dan Hasbullah, yang sebelumnya menjadi tersangka atas penurunan harga tambang pasir laut, kini mendapati diri mereka dinyatakan bebas oleh ketua majelis hakim tipikor pada Pengadilan Negeri Makassar, Rabu (15/11).

Kehadiran kuasa hukum terdakwa, terutama yang diwakili oleh pengacara kondang di Takalar, menjadi penentu kunci dalam perubahan nasib kedua terdakwa. Mereka telah menjalani proses persidangan dengan penuh ketegangan, dan akhirnya, keputusan bebas dari segala tuntutan hukum (onslag van rechtavervolging) mengakhiri perjalanan panjang mereka di ruang sidang.

Rudianto, salah satu kuasa hukum terdakwa, dengan tegas menyatakan bahwa keputusan ini tidak lepas dari kerja keras timnya dalam menghadirkan fakta-fakta yang mendukung posisi kliennya. “Jika terdakwa tidak dapat dipidana karena ini murni perbuatan administrasi,” terang Rudianto, menggambarkan bahwa kasus ini lebih bersifat administratif daripada pidana.

Perjuangan hukum ini tidak hanya menjadi kemenangan bagi terdakwa, tetapi juga menyisakan pertanyaan terkait kompleksitas hukum dalam penanganan kasus administratif seperti ini. Kisah ini menggambarkan bagaimana kekuatan kuasa hukum dapat merubah takdir seseorang di dalam ruang sidang, serta memunculkan refleksi tentang perluasan pemahaman hukum administrasi di tengah kompleksitas kasus-kasus modern.

Sebagai gema bebasnya dua terdakwa, kisah hukum ini memberikan catatan bahwa keadilan tidak selalu hitam-putih. Ada bayang-bayang yang menyelimuti, dan ada pertanyaan-pertanyaan hukum yang memerlukan pemahaman mendalam.

Kasus Tambang Pasir Laut di Galesong, seolah menjadi kisah yang membuka pintu untuk merenung lebih jauh tentang peran hukum dalam menanggapi perubahan dinamika sosial dan administrasi di tengah masyarakat. (Mansyur)