Donggala – Javanewsonline.co.id | Upaya mencapai kesejahteraan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fokus Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi menggelar kegiatan pembinaan kesehatan reproduksi bagi remaja kelompok risiko tinggi tahun 2023.

Sebanyak 30 peserta binaan, khususnya ibu hamil (Bumil) di wilayah Kecamatan Sirenja, turut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan sejak Juli 2023 di Desa Sipi Kecamatan Sirenja. Koordinator Wilayah (Korwil) Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) atau Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kecamatan Sirenja, Hamna, A.Md Keb, mengungkapkan tujuan dan perkembangan kegiatan ini.
“Kegiatan ini sebagai langkah konkrit dalam menindaklanjuti permohonan fasilitasi dari BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah. Ini juga sejalan dengan upaya memitigasi masalah-masalah kesehatan reproduksi di kalangan remaja, seperti risiko HIV AIDS, pernikahan dini, kehamilan tidak diinginkan, dan melahirkan di usia remaja,” kata Hamna dalam konfirmasinya kepada Java News Donggala pada Kamis, 9 November 2023.
Pemerintahan Desa Sipi Kecamatan Sirenja, dengan Kepala Desa Irwan Laisi, S. Agr, dan Sekretaris Desa Taharudin, turut serta mendukung kegiatan ini. Selain peserta binaan, kegiatan dihadiri oleh bidan PLKB/PKB di Kecamatan Sirenja serta narasumber dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Kota Palu, dr. Rosalia Palinggi, dan Andi Komaria.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Sipi dan Korwil PLKB/PKB Kecamatan Sirenja. Dr. Rosalia Palinggi sebagai narasumber memberikan pelatihan kesehatan bagi ibu hamil, dengan penekanan pada isu-isu kesehatan reproduksi yang relevan, seperti dampak melahirkan di usia muda terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Setelah pelatihan, peserta dan tim melanjutkan kunjungan ke Pustu (Puskesmas Pembantu) untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pelayanan kesehatan dari bidan TPK terhadap ibu hamil pasca persalinan. Hal ini diakui oleh Korwil PLKB Kecamatan Sirenja sebagai langkah penting dalam memperkuat Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai ujung tombak dalam penurunan stunting.
Dukungan kepada TPK dalam segi finansial dan sarana prasarana diharapkan akan membawa dampak positif dalam percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut. Kegiatan pembinaan ini tidak hanya menjadi investasi kesehatan, tetapi juga investasi pada masa depan yang lebih baik. (Sir)
More Stories
Percepatan Penanganan Stunting di Sindue, Donggala
Money Politik: Ancaman Tersembunyi Pada Pemilu 2024
Deteksi Dini Tsunami: Pj Gubernur Sulsel Tinjau Pelabuhan