Mentawai – Javanewsonline.co.id | Sebuah episentrum kegiatan Pramuka yang monumental melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dengan dibukanya Kemah Bela Negara Tingkat Pertama Daerah 03 Sumatera Barat. Wagub Sumbar Audy Joynaldy, dalam perannya sebagai Kakak Pembina Daerah, secara resmi membuka acara ini, memberikan pesan yang memotivasi dan menekankan pentingnya memahami budaya serta keindahan alam Mentawai.

Dalam sambutannya, Kakak Pembina Daerah Audy Joynaldy menggambarkan kekayaan alam Mentawai yang meliputi pulau-pulau megah seperti Sibeurut, Sipora, Pagai Selatan, dan Pagai Utara. Dengan penduduk kurang dari 100.000 jiwa, Mentawai menawarkan keunikan budaya dan keindahan alam yang tak terbandingkan.
“Wahai adik-adik peserta Kemah Bela Negara, pelajarilah budaya darah Mentawai ini. Kenali budaya adat dan alam yang indah ini,” ujar Wagub sambil menyampaikan fakta menarik bahwa Mentawai memiliki titik surfing terbaik di dunia dan menjadi tempat asal mula tato Mentawai, ukiran tinta di tubuh manusia, sebagai budaya tertua di dunia.
Sementara itu, PJ Bupati Mentawai, Fernando J Simanjuntak, turut hadir mendampingi Kakak Pembina Wagub Sumbar Audy Joynaldy dalam penandatanganan prasasti pembukaan Kemah Bela Negara. Tanda tangan tersebut menjadi simbol resmi dimulainya kegiatan yang melibatkan 18 Kabupaten/Kota dalam Daerah Provinsi Sumbar.
Dalam suasana keakraban, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Mentawai, yang melibatkan Dandim 0319 Letkol Suirwan, Waka Polres Kompol Eridal, dan Kejari yang diwakili, turut hadir dalam acara ini. Begitu juga dengan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Mentawai dan Sekda Daerah Martinus D S Sos MM.
Sebagai ajang pemersatu dan pembelajaran, Kemah Bela Negara tingkat pertama di Mentawai diharapkan akan memberikan dampak positif bagi peserta. Melalui pemahaman budaya dan keindahan alam Mentawai, generasi muda diharapkan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan semangat cinta tanah air. (Rijon)
More Stories
Lampu Isyarat Mati, Kehati-hatian Masyarakat di Simpang Langgam Pangkalan Kerinci
Reformasi Birokrasi Tubaba Melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Menanggulangi Stunting di Mentawai: Kerja Sama dan Tantangan