Desember 4, 2023

KKP Menyelenggarakan Evaluasi Pertumbuhan Mangrove di Banten

Banten  – Jabanewsonline.co.id | Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) telah menggelar kegiatan penelitian terapan (litrap) dan pengabdian masyarakat pada tahun 2023 dengan fokus utama pada evaluasi pertumbuhan mangrove di Banten.

Acara yang bertajuk ‘Evaluasi Pertumbuhan Mangrove’ ini dilaksanakan di Desa Ketapang, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, dan menjadi bagian integral dari upaya pendidikan di Politeknik AUP. Inisiatif ini bertujuan untuk terus mendukung program Ekonomi Biru, khususnya dalam ekspansi wilayah kawasan konservasi, dengan target ambisius mencapai 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia.

Mangrove merupakan tumbuhan yang unik karena dapat tumbuh di antara daratan dan laut, dan oleh karena itu memerlukan perawatan khusus. Ani Leilani, Direktur Politeknik AUP, menjelaskan, “Tema litrap evaluasi pertumbuhan mangrove ini sangat penting, karena memungkinkan kita untuk memahami cara terbaik dalam melakukan pembibitan, penanaman, dan pemantauan mangrove di wilayah ini.”

Selama kegiatan litrap dan pengabdian masyarakat, para peneliti melakukan perhitungan untuk mengukur tingkat keberhasilan penanaman mangrove. Mereka juga menganalisis faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan mangrove, khususnya spesies Rhizophora Apiculata, Rhizophora Mucronata, Rhizophora Stylosa, dan Avicennia Marina di 10 area di Kawasan Mangrove Desa Ketapang.

Berbagai parameter diuji, termasuk persentase tumbuhnya tanaman, diameter dan tinggi batang, riap, kesehatan mangrove, serta kondisi kualitas lingkungan, seperti parameter fisika dan kimia substrat.

Ani mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme warga Desa Ketapang yang menyambut baik kegiatan ini. “Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan litrap dan pengabdian masyarakat oleh Politeknik AUP di Desa Ketapang, tidak hanya memberikan informasi dasar tentang keberhasilan upaya rehabilitasi mangrove, tetapi juga mendukung keberlangsungan Kawasan Mangrove Desa Ketapang sebagai lokasi Eduwisata yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

Hadiyat, Manajer BUMD Ketapang Urban Aquaculture yang mengelola kawasan Mangrove di Desa Ketapang, menyampaikan rasa terima kasih kepada Politeknik AUP atas dukungannya dalam menjaga kelestarian Kawasan Mangrove tersebut sebagai lokasi Eduwisata.

Dalam konteks ini, Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, yang menjadi mitra litrap Politeknik AUP, juga menilai bahwa penanaman mangrove di Mauk, Tangerang, memberikan dampak positif pada kondisi lingkungan sekitarnya. Mereka berharap agar kegiatan litrap serupa dapat berlanjut secara konsisten, memberikan pemahaman yang lebih dalam, dan membantu Pemkab Tangerang dalam merencanakan dan mengambil keputusan terkait pengelolaan mangrove di Kabupaten Tangerang.

Kawasan Mangrove Desa Ketapang telah menjadi contoh sukses dalam pengembangan kawasan pesisir sejak tahun 2015. Selain menawarkan udara segar dan panorama indah, kawasan ini juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk belajar menanam, merawat, dan memahami manfaat mangrove sebagai salah satu pilar ketahanan ekonomi biru.

Hasil penelitian dari kegiatan litrap dan pengabdian masyarakat ‘Evaluasi Pertumbuhan Mangrove’ di Desa Ketapang akan dijadikan publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi atau jurnal ilmiah bereputasi internasional. Ini adalah langkah penting untuk menyebarkan pengetahuan dan mendukung konservasi mangrove yang sangat berarti bagi keberlanjutan lingkungan dan perekonomian lokal. (Liu)